Untuk Lelaki yang Menjadi Topik Pembicaraanku

Dulu saya ngga pernah sama sekali memikirkan kamu
Bahkan ngga pernah terlintas dibenak saya untuk memikirkan kamu
Apalagi menjadikan kamu sebagai topik pembicaraanku
Kamu masih ingat ketika kamu berusaha menanyakan sesuatu perihal aku sekolah dimana
Aku ingat betul saat itu kita sedang di depan tukang cuanki
Dari situ aku masih merasa biasa saja mungkin kamu memang ramah pada semua orang
Lain dengan saya yang sulit bergaul dan orang terkesan menganggap saya sombong karena ngga mau basa-basi
Kamu mungkin satu-satunya orang yang dengan berani menyapa saya terlebih dahulu meski saya sedang di teras depan bersama ibu saya, meski saya terkesan sombong
Saya masih menganggap itu hal biasa karena kamu ramah
Suatu hari saya sadar kamu memutar arah dan melewati saya yang sedang menjemur cucian, ntah ini saya yang terlalu gede rasa atau apa
Tapi saat saya mengantar kakak saya dan tak sengaja berpapasan denganmu kamu diam tak menyapa saya
Saya kembali pada persepsi saya yang pertama bahwa kamu memang ramah pada semua orang dan membuang perasaan ge-er saya
Lagi-lagi kamu seperti biasa bersikap ramah, tersenyum dan seperti mengajak saya bercanda
Sampai suatu ketika ntah saya salah dengar atau tidak kamu menyapa saya dengan memanggil nama saya, tidak seperti biasanya
Yang saya tahu kamu tidak pernah melakukan itu sebelumnya
Dalam hati bertanya-tanya darimana kamu tahu nama saya
Biasanya kamu hanya menyapa dengan sebuatan nama kecilku saja
Saya seperti diajak bermain teka-teki
Kamu mampu membuat saya mengikuti permainanmu
Sampai suatu ketika saya melihatmu dan terkagum
Ini kali pertama saya secara sadar mengagumi kamu
Kamu terlihat berbeda dengan balutan atasan putih panjang, sarung dan kopeah lain dengan kamu yang biasanya
Hari itu saya tak menyapamu padahal ingin, saya sibuk menenangkan diri saya sendiri
Kamu juga diam saja, saya tak tahu mengapa

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

RPP PLH KELAS IV

STRATEGI PENGEMBANGAN PROFESI GURU